SINOPSIS: The Ron Clark Story

The Ron Clark Story mengikuti kisah inspiratif dari seorang guru muda yang energik, kreatif dan idealis yang meninggalkan kampung halamannya yang kecil North Carolina untuk mengajar disekolah bandar di New York City . Melalui penggunaan kaedah dengan menetapkan peraturan yang khusus untuk kelas nya, teknik mengajar yang sangat inovatif dan berusaha mengenali pelajar-pelajarnya serta membantu mereka mengatasi masalah mereka, Clark mampu membuat perubahan yang luar biasa dalam kehidupan murid-muridnya. 

          

             Ketika Mr. Clark masuk ke kelasnya untuk pertama kalinya, dia melihat keadaan yang begitu bising dan hingar bingar. Mereka begitu biadab terhadap gurunya dan sama sekali tidak menghargainya. Mr. Clark berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan pelajarnya yang mendapat label “kelas yang tidak diinginkan”. Dia selanjutnya menetapkan beberapa peraturan dalam kelasnya dan peraturan yang pertama sekali dibuat adalah menjadikan kelas tersebut sebagai sebuah keluarga. Mr Clark sangat menekankan keberadaan mereka sebagai sebuah keluarga yang harus saling membantu, menghargai dan menyayangi antara satu sama lain.

              

            Semasa mula-mula mengajar, Mr. Clark mengalami berbagai masalah yang dari pelajarnya sendiri. Bermula dari kebiasaan mereka yang tidak menghargai kawan mahupun gurunya, berkgaduh, dan juga kenakalan-kenakalan lain. Ada suatu peristiwa ketika Mr. Clark menunjukkan kemarahandengan membalikkan meja pelajarnya yang bernama Shemika, ia merasa kecewa dan putus asa. 

        Ketika harus menghadapi keadaan yang sangat sukar gagal mendapatkan perhatian dan rasa hormat dari para pelajarnya, Mr. Clark merasa putus asa dan berniat untuk berhenti mengajar di SD Harleem. Namun begitu ada salah seorang teman Mr. Clark yang bernama Maurice, ia adalah seorang wanita yang dikaguminya. Maurice memberinya semangat agar tetap berjuang dan membuktikan bahwa dirinya mampu. Berkat dorongannya itu, akhirnya Clark mengurungkan niatnya untuk menyerah dan kembali mengajar di kelasnya keesokan harinya.


               Selain itu, muncul juga masalah dari Mr. Turner yang merupakan guru besar sekolah di SD tersebut. Ia merasa kurang seusai dengan gaya pembelajaran yang dilakukan oleh Mr. Clark, bahkan dia sempat menekan Mr. Clark dengan mengatakan “My school, my rule, my way”. Mr. Turner pun juga hanya mengutamakan nilai dan kelulusan seluruh pelajarnya, sehingga ia kurang percaya dengan kaedah yang dilakukan oleh Mr. Clark dan terus menuntut agar seluruh pelajarnya lulus.


             Dalam mengajar siswanya Mr. Clark menggunakan kaedah-kaedah yang lain daripada yang lain. Dia menggunakan kaedah yang disukai dan dapat membuat pelajarnya merasa selesa dan senang selama proses pembelajaran. Antaranya ialah dengan menggunakan radio tape, berjalan jalan, bergaya yang mempunyai unsur kecindan, bahkan ia tidak segan untuk duduk di atas meja dimana biasanya hal itu adalah sesuatu yang tidak sopan dilakukan oleh seorang guru. Dia mencuba mendalami dan memahami pelajar-prelajarnya yang mempunyai masalah satu per satu kemudian dia berusaha menanganinya. Dia rela mengorbankan waktunya untuk membantu pelajarnya agar dapat belajar dan menjadi lebih baik lagi.


           Mr. Clark adalah seorang guru yang dapat melihat potensi-potensi kecerdasan dan bakat yang dimiliki oleh para pelajarnya dengan baik. Bahkan kini ia dapat membuat pelajar-pelajarnya mulai untuk menyukainya. Dia bekerja keras untuk membuat para pelajarnya dapat belajar dengan baik. Dia meluangkan waktunya untuk memberikan pelajaran tambahan bagi para pelajarnya secara peribadi.Sehingga dia tidak menghiraukan keadaan kesihatannya. Ketika beberapa hari sebelum Ujian nasional dilakukan, berbagai macam usaha dan kerja keras telah dilakukan Mr. Clark, mentalnya semakin mendapatkan tekanan hebat dan tenaganya semakin kurang, hingga membuat badannya dalam keadaan yang tidak baik. Ketika ia harusnya dirawat di rumah sakit dia masih saja berusaha mengajar. Hingga ia jatuh pengsan ketika mengajar di depan kelas.


               Ketika seorang guru dirawat di rumah sakit, tentu saja proses pembelajaran di kelasnya pun akan terhenti. Namun tidak demikian pada kelas Mr. Clark, dia tetap mengajar pelajarnya dengan menggunakan rakaman videonya yang telah disediakan lebih awal. Dibantu oleh Maurice, Clark membuat video dan menayangkan di kelas. Mr. Clark seorang guru yang luar biasa. Seminggu sebelum Ujian Nasional Mr. Clark sudah masuk kembali ke kelasnya. Dia hanya sekadar mengulang dan memberikan penerangan kepada pelajarnya. Kelas Mr. Clark kini menjadi sebuah kelas yang sangat berbeza daripada keadaan awal, hubungan kekeluargaan yang terbangun kini menjadi semakin erat.


          Ketika hari pelaksanaan Ujian Nasional Mr. Clark merasa cemas dan tegang memikirkan pelajarnya. Dan ketika ujian berakhir, nampak terdapat beberapa ekspresi lega dari raut wajah Mr. Clark. Selanjutnya Mr. Clark mengajak seluruh pelajarnya ke DE PHANTOM of de Opera, sebagai hadiah dan sekaligus merehatkan minda setelah menghadapi ujian Nasional. Saat para pelajar mendapat tiketnya, kelihatan mereka begitu senang dan bersemangat.


             Malam menjelang ketika pertunjukan dimulai, dan hujan gerimis pun mengiringinya. Sebelum memasuki ruang pertunjukan, Clark menghitung jumlah muridnya dan ternyata ada seorang muridnya kurang, Tisha namanya pelajarnya yang sangat berbakat dalam hal melukisr. Setelah itu dia kemudian mencari anak tersebut ke rumahnya, namun Mr. Clark tidak bertemu dengannya. Selanjutnya dia mencari ke sebuah tempat dimana Tisha biasa berada. Dan dia menemukan bahawa Tisha telahdianiaya oleh orang tuanya. Kemudianya dia diajak oleh Mr. Clark tinggal sementara di rumah Mr. Turner.


                Ketika hasil telah diperoleh, pada hari itu Mr. Clark telah mengundang ibu bapa pelajar menyaksikan pengumuman anak-anak mereka. Di tengah-tengah acara itu, Mr. Turner tiba-tiba masuk dan memberikan surat pengumuman. Isi dari surat tersebut adalah memberitahukan bahwa keputusan salah satu pelajarnya merupakan markah tertingggi dalam Ujian nasional, bahkan markah rata-rata kelas itu yang terbaik dan mengalahkan markah rata-rata kelas terbaik. Kelas pun menjadi riuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Ungkapan rasa puas dan bahagia nampak begitu terlihat pada wajah Mr. Clark. Atas semua hal yang diperolehi oleh para pelajar tersebut, mereka memberikan penghargaan pada Mr. Clark sebagai guru terbaik.